Saturday, 16 September 2017

Kholwat dan Uzlah

Kholwat adalah beribadah kepada Alloh SWT.  dengan cara mengasingkan diri dari manusia dalam hubungan keduniawian, meninggalkan sifat-sifat tercela dan perbuatan yang buruk dengan mengharap ridlo Alloh SWT.
Menurut beliau kanjeng Syekh Abdul Qodir Al-Jailani dalam kitab Sirrul-Asrar dalam terjemah KH Zezen ZA Bazul Asyhab bahwa kholwat dan uzlah digolongkan dua macam, yakni lahir dan batin. Sedang golongan lahir, yaitu:
1. Mengasingkan diri agar tidak menyakiti orang lain.
2. Meninggalkan kesenangan hawa nafsu dan amal buruk dengan niat ihlas agar terbuka indra batinnya.
3. Mati.
4. Masuk kubur dengan pasrah mencari ridlo Alloh SWT.
5. Menjaga lidah dari ucapan tak berguna.
6. Menjaga mata dari khianat dan melihat perkara haram.
7. Menjaga kaki dan telinga.

Surah An-Naziat, Ayat 40-41:
وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَىٰ، فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَىٰ
Dan orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggalnya.

Semua bentuk kholwat lahir kelak menjadi benteng bagi manusia dari maksiat, amalannya menjadi amalan sholeh, dapat mencapai derajat manusia yang baik.

Surah Al-Kahf, Ayat 110:
فَمَن كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

Siapa yang mengharap bertemu dengan Tuhannya, hendaklah mengerjakan amal yang sholeh dan janganlah mempersekutukan apapun dalam beribadat kepada Tuhannya".

Sedang yang batin, yaitu:
1. Berusaha agar fikiran tidak dimasuki sejenis nafsu dan setan, seperti senang makanan, minuman, pakaian, keluarga, piaraan dan lainnya, juga riya', sum'ah dan menjadi terkenal.
2. Hati secara sadar tidak dimasuki sifat sombong, ujub, kikir dan sifat tercela lainnya. Jika salah satunya masuk, batal kholwatnya, maka hatinya rusak, ia termasuk orang yang berbuat rusak walau dzohirnya sholih.

Jika menyadari berkholwat dengan tobat dan talqin serta menjalani syarat tersebut, akan menjadi pribadi yang ikhlas kepada Alloh SWT, ihlas ilmu dan amalnya, maka Alloh SWT akan menerangi hatinya, membersihkan lidahnya, menyatukan indara lahir dan batinnya, mengangkat dan menerima amalnya ibadahnya serta mengabulkan do'anya.

Surah Fatir, Ayat 10:
مَن كَانَ يُرِيدُ الْعِزَّةَ فَلِلَّهِ الْعِزَّةُ جَمِيعًا إِلَيْهِ يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهُ

Barang siapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Alloh SWT kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nya naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang sholeh dinaikkan-Nya.

Surah Al-Mu'minun, Ayat 1-3:
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ، الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ، وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang khusyu' dalam ibadahnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna.

Alloh SWT akan mengangkat ia, ilmu dan amalnya pada rohmat dan dekat dalam ampunan dan ridlo-Nya. 
Maka hatinya seperti lautan yang tidak akan berubah oleh sikap buruk orang lain. Bagai lautan dengan kapal syariat berlayar dengan selamat. Ruh Al-Qudsi akan menyelam hingga dasar dan mengambil permata hakikat, mutiara makrifat dan intan lathifah.

Surah Al-Rahman, Ayat 22:
يَخْرُجُ مِنْهُمَا اللُّؤْلُؤُ وَالْمَرْجَانُ

Dari keduanya keluar mutiara dan permata.

Sedang lautan itu diperoleh dengan memadukan lautan lahir dan batin. Hatinya sehat, tobatnya menjadi nasehat, ilmunya bermanfaat, tidak condong pada larangan dan khilaf akibat lupa akan diampuni sebab istighfar, rasa sesal dan imanya. Wa Allohu a'lam.
Semoga bermanfaat, amiin.

No comments:

Post a Comment